
Jajanan pasar adalah salah satu cara paling seru untuk mengenal budaya sebuah negara. Setiap daerah punya cita rasa unik yang tercermin lewat camilan sederhana, murah meriah, namun penuh sejarah. Di Asia, Jajanan Tradisional berkembang dengan sangat kaya—mulai dari yang manis, gurih, sampai yang punya aroma khas. Artikel ini bakal membahas beberapa jajanan pasar populer dari berbagai negara Asia, lengkap dengan penjelasan yang santai tapi tetap informatif.
Indonesia: Klepon yang Meledak Manis di Mulut

Di Indonesia, klepon adalah salah satu jajanan pasar paling ikonik. Terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat, diberi isian gula merah cair, lalu digulingkan ke dalam parutan kelapa. Sensasi “meletus” saat digigit bikin klepon disukai semua usia. Selain rasanya yang manis dan teksturnya kenyal, klepon juga mencerminkan kekayaan bahan lokal Indonesia. Di banyak daerah, klepon disajikan dengan warna hijau alami dari daun pandan, membuatnya semakin harum dan memanjakan mata.
Malaysia: Kuih Lapis yang Cantik Berlapis-Lapis

Di Malaysia, salah satu jajanan pasar terkenal adalah kuih lapis. Teksturnya kenyal, legit, dan terdiri dari lapisan warna-warni. Biasanya terbuat dari tepung beras, santan, dan gula. Yang bikin menarik, banyak orang makan kuih lapis dengan cara mengupas lapisannya satu per satu. Camilan ini bukan cuma enak; tampilannya yang cerah membuatnya menjadi ikon pasar tradisional Malaysia. Dalam budaya Melayu, kuih juga sering hadir dalam acara keluarga atau perayaan tertentu.
Thailand: Mango Sticky Rice yang Mendunia

Thailand punya mango sticky rice, atau khao niew mamuang, yang sekarang sudah jadi favorit turis. Meski sering dijual di restoran modern, sebenarnya camilan ini berasal dari budaya jajanan tradisional. Beras ketan dimasak dengan santan, disajikan bersama potongan mangga matang, lalu ditambahkan saus santan manis di atasnya. Rasa manis, gurih, dan harum berpadu sempurna. Mango sticky rice menggambarkan betapa pentingnya mangga dan ketan dalam kuliner Thailand.
Jepang: Taiyaki yang Menggemaskan

Dari Jepang, ada taiyaki—kue berbentuk ikan dengan isian seperti kacang merah, custard, atau cokelat. Meski terlihat modern, taiyaki punya sejarah panjang sebagai camilan jalanan. Adonannya mirip pancake, namun dipanggang dalam cetakan khusus berbentuk ikan, yang dalam budaya Jepang dianggap membawa keberuntungan. Tekstur renyah di luar, lembut di dalam, membuat taiyaki populer bukan hanya di pasar tradisional, tapi juga festival.
India: Jalebi yang Renyah dan Manis Maksimal

Jalebi adalah camilan dari India yang terkenal dengan bentuk spiral dan warna oranye cerah. Terbuat dari adonan tepung terigu yang digoreng lalu direndam dalam sirup gula. Rasanya manis banget dan sedikit asam karena proses fermentasi adonan. Jalebi sering disajikan hangat dan banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional saat pagi atau sore hari. Selain jadi camilan, jalebi juga sering dijadikan sajian khusus pada festival keagamaan.
China: Tanghulu yang Renyah dan Manis Beku

Di China, ada tanghulu—buah yang ditusuk lalu dilapisi gula karamel keras. Biasanya menggunakan buah hawthorn, tapi sekarang banyak variasi seperti stroberi dan anggur. Tekstur renyah dari lapisan gula berpadu dengan rasa asam-manis buah, membuatnya jadi camilan favorit di musim dingin. Tanghulu banyak dijual di pasar tradisional maupun gerobak pinggir jalan, dan sering dianggap sebagai simbol nostalgia masa kecil bagi masyarakat China. Popularitasnya bahkan meningkat kembali berkat media sosial. Camilan ini kian populer di berbagai negara Asia.
BACA JUGA: Street Food Rusia: Cita Rasa Hangat di Cuaca Dingin
Jajanan pasar di Asia bukan sekadar makanan, tetapi juga cerminan budaya, sejarah, dan kebiasaan masyarakat setempat. Melalui camilan sederhana ini, kita bisa mengenal lebih dekat karakter setiap negara. Dari yang meledak, kenyal, sampai super manis, semuanya punya cerita sendiri yang layak dicicipi.
Leave a Reply