Laut Atlantik bukan hanya terkenal karena ombaknya yang luas dan arusnya yang kuat, tapi juga karena kekayaan hasil laut yang membentang dari Eropa, Afrika, hingga Amerika. Negara-negara pesisir di sepanjang Atlantik punya tradisi kuliner yang kuat, khususnya dalam mengolah ikan. Setiap daerah punya ciri khas unik—mulai dari cara memasak yang sederhana hingga yang penuh bumbu dan teknik panjang. Yuk, kita jelajahi beberapa hidangan ikan paling populer dari negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik.

Bacalhau à Brás – Portugal

Bacalhau à Brás adalah salah satu hidangan paling ikonik dari Portugal. Terbuat dari ikan bacalhau (ikan kod asin), hidangan ini memadukan serutan ikan yang gurih dengan kentang yang dipotong tipis menyerupai korek api, kemudian ditumis bersama bawang dan telur orak-arik. Sentuhan akhir berupa parsley dan zaitun hitam bikin cita rasanya makin kaya.

Yang membuat hidangan ini menarik bukan hanya rasanya, tetapi juga tradisi di baliknya. Orang Portugal punya ratusan resep bacalhau, dan Bacalhau à Brás adalah salah satu yang paling digemari karena mudah dibuat namun tetap kaya rasa.

Fish and Chips – Inggris

Siapa yang nggak kenal Fish and Chips? Hidangan ini sudah jadi simbol kuliner Inggris selama lebih dari satu abad. Ikan putih seperti cod atau haddock dibalut tepung renyah lalu digoreng hingga keemasan. Disajikan bersama kentang goreng tebal dan cuka malt, makan ini cocok untuk cuaca dingin di pinggir pantai Atlantik Utara.

Kesederhanaannya jadi alasan mengapa Fish and Chips bertahan lama. Kombinasi tekstur renyah di luar, lembut di dalam, dan rasa gurihnya bikin banyak orang ketagihan—bahkan jadi comfort food bagi masyarakat Inggris.

Moqueca de Peixe – Brasil

Dari pesisir timur Brasil, hidangan Moqueca de Peixe menawarkan cita rasa yang lebih tropis. Ikan putih segar dimasak pelan bersama santan, tomat, bawang, paprika, serta minyak dendê (minyak kelapa merah khas Bahia). Aromanya kuat, warnanya menggoda, dan rasanya memadukan creamy, segar, dan sedikit smoky.

Moqueca biasanya disajikan panas-panas bersama nasi putih dan farofa (tepung singkong sangrai). Hidangan ini mencerminkan perpaduan budaya asli Brasil, Afrika, dan Portugis yang sudah berabad-abad berinteraksi di wilayah Atlantik.

Poisson Yassa – Senegal

Dari pesisir Afrika Barat, Senegal menghadirkan Poisson Yassa, hidangan ikan yang dimarinasi dalam campuran bawang, lemon, mustard, dan rempah. Setelah dimarinasi, ikan dipanggang atau digoreng lalu dimasak kembali dalam saus bawang yang melimpah. Rasanya asam, gurih, sedikit manis, dan aromatik.

Poisson Yassa populer karena bahan-bahannya mudah ditemukan dan cocok dengan iklim Atlantik yang panas. Biasanya, hidangan ini disajikan bersama nasi putih atau couscous.

Clam Chowder – Amerika Serikat (Pantai Timur)

Meski bukan berbahan ikan secara langsung, Clam Chowder dari pesisir Atlantik Amerika tetap wajib masuk daftar. Sup kental ini dibuat dari kerang, kentang, krim atau susu, serta sayuran aromatik. Di daerah New England, Clam Chowder jadi sajian klasik yang identik dengan pelabuhan dan musim dingin.

Sup ini menawarkan rasa creamy dan gurih yang menenangkan. Sangat cocok disantap dengan roti sourdough atau biskuit asin.

BACA JUGA: Makanan Padang Pasir: Resep Bertahan Hidup yang Jadi Hidangan Lezat

Kuliner dari pesisir Atlantik sangat beragam dan masing-masing punya ciri khas budaya serta teknik memasak yang menarik. Dari Portugal hingga Brasil, dari Afrika hingga Amerika, cita rasa laut Atlantik menawarkan pengalaman kuliner yang kaya, segar, dan penuh sejarah.