
Di pagi hari yang sejuk di Spanyol, aroma minyak goreng dan gula kayu manis sering tercium dari kedai-kedai kecil di sudut jalan. Di sanalah churros, camilan goreng renyah berbentuk panjang berlekuk, menjadi teman setia secangkir cokelat panas. Bagi banyak orang . Spanyol, menikmati churros di pagi hari adalah kebiasaan yang tak tergantikan, seolah menjadi ritual kecil untuk memulai hari dengan hangat.
Asal usul churros masih menjadi perdebatan. Salah satu teori menyebutkan bahwa churros terinspirasi dari camilan goreng yang dibawa oleh para pelaut . Portugis dari Tiongkok pada abad ke-16, yang kemudian diadaptasi oleh para gembala di pegunungan Spanyol. Karena sulit mendapatkan roti segar di daerah terpencil, mereka menciptakan adonan sederhana dari tepung, air, dan garam yang bisa digoreng di atas api terbuka. Dari sinilah bentuk khas churros — panjang dan bergerigi — mulai dikenal.
Seiring waktu, churros menjadi bagian penting dari budaya sarapan Spanyol. Makanan ini biasanya disajikan bersama chocolate caliente, cokelat panas pekat tempat churros dicelupkan sebelum dimakan. Di kota Madrid, salah satu tempat legendaris untuk menikmati churros adalah Chocolatería San Ginés, yang telah berdiri sejak tahun 1894 dan tetap menjadi tujuan populer bagi warga lokal maupun wisatawan.
Cita Rasa dan Penyebarannya ke Dunia

Keistimewaan churros terletak pada kontras teksturnya: renyah di luar, lembut di dalam. Adonan dasarnya sederhana, namun hasilnya bergantung pada cara penggorengan dan suhu minyak yang tepat. Setelah matang, churros biasanya ditaburi campuran gula pasir dan kayu manis, menciptakan aroma manis yang khas dan menggoda selera.
Churros tidak hanya populer di Spanyol, tetapi juga telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Di Amerika Latin, churros sering diisi dengan dulce de leche, cokelat, atau krim vanila. Di Meksiko, misalnya, churros menjadi bagian penting dari budaya jajanan malam, sementara di Filipina — bekas koloni Spanyol — churros juga disajikan dengan cokelat panas kental sebagai peninggalan tradisi kolonial.
Kini, churros telah berevolusi menjadi camilan global yang bisa ditemukan di kafe modern hingga festival jalanan. Meski variasinya banyak, semangat tradisi tetap melekat: kesederhanaan, kehangatan, dan kebersamaan. Setiap gigitan churros seakan membawa kita kembali ke jalan-jalan berbatu Madrid di pagi hari, ketika camilan sederhana ini pertama kali menjadi simbol hangatnya kehidupan sehari-hari masyarakat Spanyol.
BACA JUGA : Hotteok Korea Selatan: Pancake Manis Hangat yang Jadi Bintang di Musim Dingin Seoul
Leave a Reply