
Nepal dikenal sebagai negeri pegunungan yang menawan, rumah bagi Himalaya dan puncak Everest yang legendaris. Namun, di balik pesona alamnya, Nepal juga menyimpan kekayaan kuliner yang penuh kejutan. Makanan khas Nepal punya cita rasa yang sederhana tapi kuat, dengan pengaruh India, Tibet, hingga budaya lokal yang sudah ada sejak ratusan tahun. Kalau kamu penasaran sama hidangan khas dari negeri atap dunia ini, berikut tiga kuliner tradisional Nepal yang unik dan patut dicoba.
Dal Bhat: Kuliner Himalaya yang Sederhana tapi Mengenyangkan
Dal Bhat bisa dibilang adalah “jantungnya” kuliner Nepal. Ini bukan sekadar makanan—banyak penduduk lokal menganggapnya sebagai energi utama yang menemani aktivitas sehari-hari, terutama bagi para pendaki dan pekerja yang membutuhkan asupan kalori tinggi.
Apa isinya?
Dal Bhat biasanya terdiri dari dua komponen utama:
- Dal: sup kacang lentil yang gurih
- Bhat: nasi putih hangat
Biasanya dal bhat disajikan bersama sayuran rebus atau tumis (disebut tarkari), acar pedas (achar), dan kadang roti pipih seperti roti atau papad. Rasa dal-nya ringan, agak creamy, dan punya aroma rempah khas seperti kunyit, jahe, dan bawang. Kelebihan lain dari hidangan ini: porsinya besar dan sering refill gratis saat kamu makan di rumah makan tradisional Nepal. Jadi kalau kamu punya rencana trekking panjang, menu ini jadi pilihan terbaik
Momo: Pangsit Pegunungan yang Menggoda
Kalau Indonesia punya siomay dan Jepang punya gyoza, Nepal punya momo. Ini adalah pangsit khas pegunungan Himalaya yang populer di seluruh negeri, baik di kota besar maupun desa terpencil.
Seperti apa rasanya?
Momo punya kulit lembut dengan isian yang bisa bervariasi, mulai dari daging ayam, kerbau (buff), sayuran, hingga keju khas Himalaya. Yang bikin unik adalah cara penyajiannya yang fleksibel: kamu bisa menemukan momo kukus, goreng, bahkan dimasak dalam kuah pedas yang disebut jhol momo.
Momo sering disajikan dengan saus tomat pedas atau achar bawang putih yang punya rasa asam, gurih, dan pedas sekaligus. Tekstur lembut dari momo kukus, ditambah rasa pedas dari sambalnya, bikin hidangan ini cocok untuk menemani udara dingin khas dataran tinggi Nepal.
Gundruk: Fermentasi Sayur yang Punya Cita Rasa Khas
Kalau kamu suka makanan fermentasi seperti kimchi atau sauerkraut, kamu wajib coba gundruk, salah satu makanan fermentasi tertua di Nepal. Gundruk dibuat dari daun lobak atau sawi yang dikeringkan lalu difermentasi secara alami tanpa bahan tambahan.
Kenapa unik?
Gundruk punya aroma kuat dan rasa asam yang khas. Umumnya, gundruk dimasak menjadi sup atau tumis, sering dipadukan dengan tomat, bawang, dan cabai. Rasanya hangat dan segar, cocok disantap saat cuaca dingin.
Yang menarik, gundruk bukan sekadar makanan—bagi masyarakat Nepal, proses membuatnya adalah tradisi turun-temurun yang melibatkan keluarga. Setiap daerah bahkan punya versi gundruk yang sedikit berbeda.
Menyantap Himalaya Lewat Setiap Gigitan
Kuliner Nepal menawarkan pengalaman baru bagi pencinta makanan tradisional. Dari dal bhat yang menghangatkan, momo yang menggoda, hingga gundruk yang kaya sejarah, setiap hidangan membawa cerita tentang budaya dan kehidupan masyarakat Himalaya. Jadi kalau suatu hari kamu berkesempatan menjelajah Nepal, jangan lewatkan kesempatan mencicipi tiga makanan unik ini. Siapa tahu, kamu jadi menemukan favorit baru dari negeri di atas awan!
Leave a Reply