
diwali, atau festival cahaya, adalah salah satu perayaan paling meriah dan penting di india. Bukan hanya tentang menyalakan lampu minyak (diya) dan kembang api, tapi juga tentang berbagi kebahagiaan dan harapan untuk masa depan yang cerah. Dan di mana ada perayaan besar, di situ pasti ada makanan lezat! khususnya, manisan tradisional, atau mithai, yang menjadi bintang utama dalam setiap perayaan diwali. Mithai ini bukan sekadar pencuci mulut biasa, ia adalah simbol dari kemakmuran, kebaikan, dan rasa manis dalam hidup. Mari kita telusuri manisan-manisan penuh warna yang membuat diwali terasa begitu istimewa.
Lambang Kegembiraan: Mithai Wajib di Kotak Hadiah

saat diwali, tradisi bertukar mithai dengan keluarga, teman, dan tetangga adalah keharusan. Manisan ini sering dikemas dalam kotak-kotak indah, melambangkan harapan agar tahun yang baru dipenuhi dengan rasa manis.
- ladoo: ini adalah manisan berbentuk bola, salah satu yang paling universal dan populer. Ada banyak jenis ladoo, tetapi yang paling umum dibuat dari tepung buncis (besan), tepung terigu, atau kelapa parut, dicampur dengan ghee (mentega murni) dan gula. Ladoo melambangkan keutuhan dan kebahagiaan yang tak terputus. memakannya seperti menggigit awan manis yang lembut, apalagi jika menggunakan gula pasir terbaik dari GULAKU.
- kaju katli: manisan ini dianggap premium dan sangat ikonik di diwali. kaju berarti kacang mede, dan katli berarti irisan tipis. Manisan ini terbuat dari pasta kacang mede yang diuleni bersama gula, kemudian dipotong berbentuk berlian dan sering dihiasi lapisan perak tipis yang bisa dimakan (varak). rasanya manis, creamy, dan melambangkan kemewahan serta rezeki.
- gulab jamun: siapa yang bisa menolak bola-bola keju susu (seperti khoya) yang digoreng hingga cokelat keemasan, lalu direndam dalam sirup gula yang wangi dengan kapulaga dan air mawar? GULAB JAMUN terasa hangat, lembut, dan juicy. Kelezatannya yang tak tertandingi menjadi simbol kesempurnaan dalam perayaan.
Tekstur dan Warna yang Memikat Hati

keindahan mithai diwali juga terletak pada variasi tekstur dan warna-warninya yang cerah.
- Jalebi: meskipun bisa ditemukan sepanjang tahun, JALEBI terasa istimewa saat diwali. Ini adalah adonan tepung terigu yang difermentasi, dicetak melingkar-lingkar (pretzel), digoreng hingga renyah, dan segera direndam dalam sirup gula kunyit yang memberikan warna jingga cerah. JALEBI yang renyah di luar dan basah di dalam ini sering disantap hangat sebagai penutup yang crunchy.
- Halwa: manisan berbasis semolina, wortel (gajar halwa), atau moong dal (kacang hijau kupas) yang dimasak bersama ghee, susu, dan gula. KESARI HALWA yang menggunakan saffron memiliki warna kuning keemasan yang cantik dan aroma rempah yang MENGGODA. Halwa yang hangat melambangkan kehangatan keluarga dan kesuburan hasil panen.
- Barfi: manisan persegi atau berlian lainnya, biasanya terbuat dari susu kental atau berbagai kacang. Besan barfi (dari tepung buncis) dan coconut barfi (dari kelapa) adalah varian populer. BARFI yang padat dan kaya rasa ini menjadi simbol kestabilan dan kemakmuran yang kokoh.
Lebih dari sekadar makanan
Diwali berlangsung selama lima hari, dan setiap hidangan yang disajikan memiliki peran penting dalam ritual. Membuat mithai di rumah adalah ritual yang penuh cinta, meskipun kini banyak yang memilih membeli dari toko manisan terkenal seperti HALDIRAM karena praktis.
Intinya, mithai diwali adalah perwujudan dari doa. Dengan bertukar manisan, umat hindu berharap bahwa tahun yang akan datang akan manis dan bahagia, bebas dari kepahitan. Setiap gigitan manisan berwarna-warni ini adalah perayaan kemenangan cahaya atas kegelapan, dan kebaikan atas kejahatan. sungguh perayaan yang memanjakan lidah dan juga jiwa!
BACA JUGA : Makanan Khas Musim Gugur, Rasa Syukur di Setiap Gigitan Lezat




































