Tag: Kuliner Global

Kuliner Global Berbuka Puasa Dari Berbagai Belahan Dunia, Rasa Khas Penuh Keberkahan

Bulan Ramadhan itu memang spesial banget, ya. Bukan cuma jadi momen buat tingkatkan ibadah, tapi juga jadi ajang “pesta” kuliner global! Setelah seharian menahan lapar dan haus, momen berbuka alias iftar selalu jadi yang paling ditunggu. Menariknya, tradisi berbuka puasa di tiap negara itu punya ciri khasnya sendiri, lho. Dari yang manis-manis segar sampai yang gurih mengenyangkan, semuanya punya cerita dan rasa keberkahan. Yuk, kita keliling dunia sebentar, intip apa saja hidangan wajib berbuka dari berbagai penjuru!

Mengawali dengan yang Manis dan Hangat

Secara universal, sunnah Nabi untuk berbuka dengan kurma memang diikuti di mana-mana, terutama di Timur Tengah. Kurma yang kaya gula alami ini adalah BOOSTER energi instan setelah berpuasa. Tapi, selain kurma, setiap negara punya jagoannya masing-masing!

  • Indonesia: Tentu saja ada KOLAK! Kuah santan manis bercampur gula merah, dipadukan dengan pisang, ubi, atau kolang-kaling, adalah comfort food yang tak tergantikan. Enggak ketinggalan juga aneka GORENGAN yang renyah sebagai pendamping. Rasa manis dan gurih ini pas banget buat menyambut lambung.
  • Mesir & Levant: Di sini, ada camilan manis bernama QATAYEF. Ini adalah sejenis pancake yang cuma dimasak satu sisi, lalu dilipat dan diisi dengan krim manis (ashta) atau kacang-kacangan, kemudian digoreng atau dipanggang dan disiram sirup gula. Dessert ini super populer saat Ramadhan tiba.
  • Turki: Warga Turki punya RAMAZAN PIDESI, roti flatbread lembut dengan taburan wijen dan biji nigella. Roti ini biasanya baru dipanggang dan orang-orang rela antre demi sensasi hangat dan empuknya saat berbuka, kadang dinikmati bersama telur khas Turki.

Sup Penghangat Jiwa: Tradisi Wajib di Awal Buka

Setelah membatalkan puasa dengan yang manis, banyak negara memilih sup hangat sebagai menu pembuka yang lembut dan bergizi sebelum masuk ke hidangan utama.

  • Maroko: Juaranya adalah HARIRA. Ini bukan sup biasa! HARIRA adalah sup kental berbahan dasar tomat yang kaya rempah, lentil, buncis, bihun, dan seringkali potongan daging. Hangatnya HARIRA sangat melegakan dan nutrisinya komplit banget untuk memulihkan energi.
  • Aljazair & Tunisia: Mereka punya CHORBA FRIK. Ini adalah sup yang menggunakan gandum durum hijau panggang yang disebut frik. Dimasak dalam kaldu tomat dengan bumbu seperti mint dan ketumbar, sup ini juga sering ditambahi daging domba atau ayam, memberikan rasa yang dalam dan mengenyangkan.
  • Timur Tengah (Umum): SHORBAT ADAS, alias sup miju-miju, adalah menu wajib. Rasanya lembut dan kaya protein. Sup ini sering disajikan dengan sedikit perasan lemon dan keripik roti pita renyah. Sederhana tapi nendang di perut.

Hidangan Utama yang Bikin Kenyang dan Bahagia

Nah, ini dia bagian yang ditunggu-tunggu. Setiap negara punya hidangan utama yang diangkat jadi bintang Ramadhan karena sifatnya yang mengenyangkan, berempah, dan cocok untuk disantap bersama keluarga besar.

  • India & Pakistan: Di sini, salah satu yang paling dicari adalah HALEEM. Ini adalah bubur gurih kental yang terbuat dari campuran gandum, kacang lentil, dan daging (biasanya domba atau ayam) yang dimasak berjam-jam hingga teksturnya sangat lembut. Hidangan ini benar-benar power-packed dan padat gizi. Selain itu, camilan gurih seperti SAMOSA (pastri segitiga isi kentang atau daging berbumbu) juga laris manis.
  • Yordania: Mereka punya hidangan nasional yang sering jadi primadona Ramadhan, yaitu MANSAF. Terdiri dari nasi kunyit, daging domba yang dimasak lambat, dan disajikan dengan saus yogurt fermentasi yang unik bernama jameed. Biasanya dimakan secara komunal, melambangkan kebersamaan.
  • Uni Emirat Arab (UEA) & Arab Saudi: Ada HAREES, bubur gandum kental yang dimasak perlahan dengan daging (sapi atau domba) dan dibumbui rempah, punya tekstur mirip oatmeal. Sangat lembut dan mudah dicerna setelah puasa. Ada juga THAREED di Arab Saudi, sup atau rebusan daging domba dan sayuran yang disajikan di atas roti pipih yang renyah—katanya sih, ini salah satu hidangan kesukaan Nabi Muhammad.

Rasa Khas Penuh Keberkahan

Ramadhan bukan sekadar menahan lapar, tapi juga tentang berbagi dan kebersamaan. Terlepas dari jenis makanannya, entah itu KOLAK yang manis, HARIRA yang hangat, atau HALEEM yang gurih, semua hidangan ini dimasak dengan hati dan disajikan dengan rasa syukur. Keberkahan Ramadhan terasa dalam setiap suapan, menjadikannya lebih dari sekadar makanan, tapi juga tradisi yang mengikat umat Muslim di seluruh dunia. Jadi, hidangan mana nih yang paling ingin kamu coba duluan di Ramadhan tahun ini?

BACA JUGA : Mencicipi Rasa Otentik Masakan Khas Korea Selatan

5 Tren Kuliner Global Paling Hits Tahun Ini

Lanskap kuliner global terus bergerak dinamis, didorong oleh perubahan kesadaran konsumen terhadap kesehatan, keberlanjutan, dan eksplorasi rasa yang lebih autentik. Tahun ini, beberapa tren telah muncul sebagai kekuatan dominan, memengaruhi cara restoran beroperasi, produk ritel dikembangkan, dan konsumen memilih hidangan mereka. Tren-tren ini mencerminkan pergeseran fundamental dalam preferensi, bukan sekadar fad sesaat.

Peningkatan Dominasi Plant-Based dengan Pendekatan Whole Foods

Tren plant-based telah matang dan bergerak melampaui substitusi daging yang diproses secara intensif. Kini, fokus bergeser ke MAKANAN UTUH BERBASIS NABATI (Whole Foods Plant-Based – WFPB). Konsumen mencari bahan-bahan non-GMO dan mengurangi konsumsi produk yang mengandung banyak isolat protein dan bahan tambahan. Permintaan ini mendorong restoran dan produsen untuk menonjolkan sayuran, biji-bijian, dan polong-polongan sebagai bintang utama hidangan, bukan hanya sebagai pengganti. Merek-merek ritel besar seperti BEYOND MEAT dan IMPOSSIBLE FOODS mulai menghadapi tantangan dari gerakan yang lebih berfokus pada kesehatan alami, mendorong pengembangan produk generasi baru yang lebih clean label. Peningkatan ini juga dipicu oleh kesadaran yang mendalam terhadap isu KEBERLANJUTAN lingkungan, di mana mengurangi jejak karbon dari rantai pasokan protein hewani menjadi prioritas konsumen yang lebih teredukasi.

Kuliner Umami Autentik dan Peran Rasa dari Timur Tengah

Eksplorasi rasa, terutama rasa kelima yang kompleks yaitu UMAMI, menjadi pusat perhatian. Konsumen global semakin menghargai kedalaman rasa yang dicapai melalui proses FERMENTASI alami. Teknik KOJI dari JEPANG, misalnya, yang digunakan untuk membuat miso dan kecap asin, kini diadopsi secara luas di dapur-dapur Barat untuk meningkatkan rasa gurih pada sayuran dan bahkan produk plant-based.

Secara paralel, KULINER TIMUR TENGAH (terutama wilayah LEVANT) mengalami lonjakan popularitas yang signifikan. Bahan-bahan seperti tahini, sumac, ZA’ATAR, dan labneh telah menjadi staple di banyak restoran fine dining hingga fast-casual. Hidangan seperti HUMMUS dan falafel kini dipandang bukan sekadar makanan etnis, melainkan sebagai hidangan yang menawarkan profil rasa segar, kompleks, dan secara intrinsik kaya akan serat serta nutrisi.

Fokus pada Makanan Fungsional dan Kesehatan Gut

Kesehatan usus (gut health) bukan lagi istilah medis, melainkan tren kuliner mainstream. Makanan fungsional yang mendukung mikrobioma usus mendominasi rak supermarket. Produk seperti YOGURT dengan strain probiotik spesifik, minuman. KOMBUCHA yang difermentasi, dan makanan fermentasi tradisional seperti kimchi dan sauerkraut dicari karena manfaatnya yang diklaim dapat meningkatkan imunitas dan kesehatan mental. Produsen kini dengan bangga mencantumkan jumlah. PROBIOTIK dan prebiotik pada label kemasan, menjadikan klaim kesehatan fungsional sebagai pembeda utama produk, seperti yang dilakukan oleh KEVITA atau merek CHOBANI yang berfokus pada nutrisi. Konsumen secara aktif menggabungkan makanan ini ke dalam diet harian mereka sebagai langkah preventif.

Snacking sebagai Pengganti Makanan Utama (Meal Replacement)

Pergeseran gaya hidup serba cepat telah menjadikan. SNACKING sebagai pengganti makanan utama yang sah, terutama di kalangan profesional muda dan MILLENNIALS. Tren ini didorong oleh kebutuhan akan makanan yang portabel, bernutrisi tinggi, dan memberikan energi berkelanjutan. Hal ini memicu lonjakan popularitas snack berbasis protein tinggi (protein bars, jerky. VEGAN, kacang-kacangan fungsional) dan makanan ringan savory yang inovatif. Pasar. GRAB-AND-GO mengalami pertumbuhan eksplosif, dengan produk yang menekankan klaim high-protein, low-sugar, dan keto-friendly, memenuhi tuntutan konsumen yang ingin mempertahankan energi tanpa mengorbankan nutrisi atau kepraktisan.

Penggunaan Teknologi dalam Supply Chain dan Ghost Kitchen

Teknologi terus merevolusi operasional kuliner. Penerapan Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan manajemen limbah makanan, memprediksi inventori, dan menciptakan menu yang lebih personal menjadi standard practice. Di sisi lain, model bisnis GHOST KITCHEN (dapur tanpa area makan yang hanya melayani pesanan delivery) terus berkembang pesat. Fenomena ini didorong oleh peningkatan masif permintaan jasa pesan antar dari aplikasi seperti. GOJEK dan GRABFOOD, yang memungkinkan. BRAND untuk berekspansi ke lokasi baru tanpa biaya overhead yang besar. Model ini memungkinkan operator untuk bereksperimen dengan berbagai virtual brand dari satu lokasi dapur, menawarkan diversitas menu yang belum pernah ada sebelumnya.

BACA JUGA : Sejarah Roti: Makanan Pokok Pengubah Peradaban